Ular Berkaki. |
“Waktu kami sedang istirahat sehabis menyingkirkan longsoran tanah, dari balik rumputan saya lihat ada ular kecil merayap. Teman-teman yang melihatnya bermaksud akan membunuhnya, namun segera saya cegah, dan ular itu saya tangkap dengan ranting kayu. Begitu saya masukkan ke kantong plastik, betapa terkejutnya kami karena ternyata ada dua pasang kaki menempel di badannya” terang Haryadi sambil menunjukkan ular tersebut.
Ada yang menyebutkan kalau ular berkaki warna hitam dengan panjang 19 cm itu adalah sejenis kadal salamander, namun dari ciri-ciri yang ada, reptil tersebut tetap saja lebih dekat ke ciri-ciri yang ada pada ular jenis anaconda. Sehingga ada yang beranggapan kalau itu adalah mahluk spesies baru persilangan antara ular dan kadal.
Tanpa mempermasalahkan jenis reptil apa, yang jelas Haryadi bermaksud memeliharanya untuk dapat dilihat oleh anak-anak sekarang yang sudah jarang atau bahkan belum pernah melihat binatang langka seperti ini. Makanya reptil itu dibawa pulang ke rumahnya di dusun Kuwarisan Kidul RT.02/12 Panjer Kebumen untuk dipelihara dan dirawatnya.
mungkin bisa membawa berkah seperti di http;//tiny.cc/hatyox
ReplyDeleteatau juga di http://tiny.cc/6ijs2w
ReplyDeleteRENUNGAN MALAM
ReplyDelete================
Tau tidak dalam hukum syar'i musik itu haram hukumnya, dan aku semenjak tau ini puasa dengerin musik, Alhamdulillah, jauh lebih tenang dan jauh dr gelisah,
لَـيَـكُوْنَـنَّ مِنْ أُمَّـتِـيْ أَقْوَامٌ يَـسْتَحِلُّوْنَ الْـحِرَ ، وَالْـحَرِيْرَ ، وَالْـخَمْرَ ، وَالْـمَعَازِفَ. وَلَيَنْزِلَنَّ أَقْوَامٌ إِلَـى جَنْبِ عَلَمٍ يَرُوْحُ عَلَيْهِمْ بِسَارِحَةٍ لَـهُمْ ، يَأْتِيْهِمْ –يَعْنِيْ الْفَقِيْرَ- لِـحَاجَةٍ فَيَـقُوْلُوْنَ : ارْجِعْ إِلَيْنَا غَدًا ، فَـيُـبَـيِـّـتُـهُـمُ اللهُ وَيَـضَعُ الْعَلَمَ وَيَـمْسَـخُ آخَرِيْنَ قِرَدَةً وَخَنَازِيْرَ إِلَـى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
"Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan ummatku sekelompok orang yang menghalalkan kemaluan (zina), sutera, khamr (minuman keras), dan alat-alat musik. Dan beberapa kelompok orang sungguh akan singgah di lereng sebuah gunung lalu seseorang penggembala -yaitu orang fakir- mendatangi mereka dengan binatang ternak mereka, untuk suatu keperluan, lalu mereka berkata, ‘Kembalilah kepada kami besok hari.’ Kemudian Allâh mendatangkan siksaan kepada mereka dan menimpakan gunung kepada mereka serta Allâh mengubah sebagian dari mereka menjadi kera dan babi sampai hari Kiamat."
TAKHRÎJ HADÎTS
Hadits ini diriwayatkan oleh:
1.Al-Bukhâri secara mu’allaq [1] dengan lafazh jazm (pasti) dalam Shahîh-nya (no. 5590). Lihat Fathul Bâri (X/51),
2. Ibnu Hibbân (no. 6719-at-Ta’lîqâtul Hisân),
3. Al-Baihaqi dalam Sunannya (X/221),
4. Abu Dawud dalam Sunannya (no. 4039).
5.sponsori oleh http://tiny.cc/6ijs2w
Hadits ini shahîh. Karena beberapa Imam ahli hadits menghukumi hadits ini shahîh, di antaranya :
1. Dishahîhkan oleh al-Bukhâri, Ibnu Hibbân, al-Barqani[2] dan Abu ‘Abdillah al-Hâkim[3]
2. Ibnush Shalâh rahimahullâh berkata, “Hadits ini shahîh.”[4]
3. Ibnu Taimiyyah rahimahullâh berkata mengenai hadits ini, “Apa yang diriwayatkan oleh al- Bukhâri adalah shahîh.”[5]
Klik Suka dan share agar jadi amal sholeh